varian yang satu ini terkenal dengan aromanya yang wangi, rasanya yang kental, dan tekstur yang lebih halus daripada yang lainnya. Soal rasa, biki kopi Arabica terkenal lebih manis dan memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah dibanding dengan yang lainnya.

Robusta, yang memiliki tekstur sedikit kasar dan memiliki bentuk yang cenderung bulat dan kecil. Tidak seperti biji kopi Arabica yang cenderung sedikit lebih manis karena mengandung kadar gula yang tinggi, biji kopi Robusta justru menyimpan cita rasa yang sedikit pahit. Inilah yang menyebabkan kenapa varian Robusta banyak dinikmati di kalangan para pecinta kopi “strong”

Arabica yang dicampur dengan Robusta. Kedua-keduanya mungkin sudah banyak diketahui dan didengar oleh masyarakat luas, lebih-lebih soal rasa. Meski harus kita akui bahwa cita rasa dari keduanya berbeda. Tapi bagaimanapun juga hal inilah yang menyebabkan beberapa orang cenderung lebih suka mencampur kedua jenis biji kopi tersebut ke dalam satu varian rasa lewat proses pencampuran tertentu agar memunculkan cita rasa yang khas dan memikat. (blending)

Exelsa, yang jarang didengar dan dibicarakan oleh banyak orang karena memang masih belum banyak orang di Indonesia yang menjadi penikmat dari varian biji kopi yang satu ini. Sekilas, cita rasa yang dimiliki biji kopi Ekselsa sangat unik. Mirip seperti buah. Ada yang mengatakan seperti “tart” atau “light roast”. Tapi yang pasti, dibalik karakteristik yang dimilikinya, sudah barang tentu menjadikannya unik dan layak untuk dicoba.